This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Bauran Pemasaran Jasa

1 komentar

Pertemuan ke-6
"BAURAN PEMASARAN JASA"

Senin, 25 Maret 2012 saat perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan dosen kami yang sering kami panggil dengan sebutan 'Pak Amril' tidak bisa datang ke kelas karena ada urusan. Jadi perkuliahan dimajukan setelah perkuliahan jam pertama. Perkuliahan dimulai tepat pada pukul 10.30 dan berakhir pukul 12.15. Pada pertemuan ke-6 yang memaparkan materi adalah kelompok 4 dengan materi Bauran Pemasaran Jasa, dan kelompok 5 dan 8 di mentori oleh Aprilianita. Berikut hasil paparannya:

Pada dasarnya bauran pemasaran menunjukkan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan saat menentukan strategi pemasaran suatu perusahaan jasa. Titik awal untuk membuat segala keputusan tentang bauran pemasaran tergantung pada bagaimana jasa harus diposisikan dan segmen pasar yang harus dituju.

Manfaat menggunakan kerangka bauran pemasaran adalah bahwa kerangka tersebut memberi kecocokan antara bermacam-macam unsur-unsur yang harus dipertimbangkan. Selama ini banyak sekali perdebatan tentang apa yang harus dimasukkan dalam kerangka bauran pemasaran untuk jasa.

Konsep Bauran Pemasaran Jasa dibagi menjadi 2 oleh kotler, yaitu bauran pemasaran secara tradisional dan bauran pemasaran secara non-tradisional.
 
Namun pada akhirnya Kotler menambahkan tiga komponen dari bauran pemasaran tradisional “4P”, sehingga pada pemasaran jasa terdapat 7 (tujuh) unsur, yaitu:
  1. Produk. Produk atau jasa yang sedang ditawarkan. Bentuk penawaran organisasi jasa yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini produk bisa dalam bentuk apa saja (baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.
  2. Harga. Jumlah uang yang dikeluarkan oleh konsumen untuk membeli sebuah produk. Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga dengan berbagai kelompok pelanggan.
  3. Promosi. Program komunikasi yang berhubungan dengan pemasaran produk atau jasa. Bauran promosi tradisional terdiri dari berbagai metode uintuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode tersebut diantaranya adalah periklanan, promosi penjualan, direct selling dan personal selling.
  4. Tempat. Fungsi distribusi dan logistik yang dilibatkan dalam rangka menyediakan produk dan jasa sebuah perusahaan. Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik, seperti dimana sebuah restauran harus didirikan.
  5. Manusia. Proses seleksi, pelatihan, dan pemotivasian karyawan, yang nantinya dapat digunakan sebagai pembedaan perusahaan dalam memenuhi kepuasan pelanggan. Bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran. Dalam produksi manufaktur, konsumen tidak terlalu memusingkan apakah karyawan produksi berpakaian acak-acakan, berbicara kasar di tempat kerja, atau terlambat ke tempat kerjanya. Yang penting bagi pembeli adalah kualitas barang yang dibelinya. Dilain pihak pada produksi jasa, setiap orang merupakan ”part time marketer” yang tindakan dan perilakunya akan berpengaruh terhadap out put yang diterima oleh pelanggan.
  6. Fasilitas Fisik (Physical Evidence and Presentation). Bukti fisik yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen.
    karakteristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsinya. Ini menyebabkan resiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar. Oleh sebab itu, salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran adalah upaya mengurangi tingkat resiko tersebut dengan jalan menawarkan bukti fisik dari kakateristik jasa. Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya brosur paket liburan yang aktraktif dan muat foto lokasi liburan dan tempat menginap.
  7. Proses. Proses penyajian jasa, merupakan faktor penting bagi konsumen high-contack-services, yang sering juga berperan sebagai co-producer jasa bersangkutan. Pelanggan restoran misalnya, sangat terpengaruh dengan cara staff melayani mereka dan lamanya menunggu selama proses produksi.

Positioning dan Jasa Pemasaran

1 komentar



Pertemuan Ke-5

“Positioning dan Jasa Pemasaran”

Senin, 18 Maret 2012 pukul 13.30 seperti biasa perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan dimulai. Ada yang beda nih dari metode pembelajaran dari yang sebelumnya, apa itu? Mahasiswa belajar tidak di kelas, melainkan di depan ruang Kepala Jurusan atau yang sering disebut oleh mahasiswa Manajemen Pendidikan adalah ‘Kajur’. Kenapa metode belajar kali ini berbeda dengan sebelumnya mungkin dosen kami berpikir bahwa cara belajar yang digunakan sebelumnya tidak efektif karena setiap kelompok yang terdiri dari 4 orang menjelaskan materi yang sama di depan kelas. Oleh karena itu, metode yang digunakan sekarang adalah setiap 1 orang pemapar menjelaskan materinya kepada 2 sampai 3 kelompok saja. Pada pertemuan kali ini yang mendapat giliran untuk memaparkan materinya adalah kelompok 3, berikut penjelasannya.
Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.
Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.

Oleh karena itu, strategi positioning merupakan faktor utama dalam meningkatkan kekuatan posisi pasar perusahaan di suatu pasar tertentu dibanding pesaing-pesaingnya. Dari definisi diatas terkandung pengertian bahwa positioning berorientasi pada pikiran atau persepsi konsumen. Jadi positioning adalah usaha untuk menemukan suatu celah di benak konsumen agar konsumen mempunyai image yang khusus terhadap produk atau merk produk atau bahkan terhadap perusahaan.

Bentuk-bentuk positioning:
1. Under positioning. Kurang tepat dalam menonjolkan keunggulan produk mereka. Terkadang keunggulan produk yang ditawarkan bukanlah hal yang istimewa lagi bagi konsumen, sehingga sasaran pasar yang dibidik kurang berminat dengan produk tersebut dan pastinya brand produk yang sedang dibangun kurang berkesan di benak para konsumen. Contohnya saja seperti strategi yang dijalankan restoran cepat saji CFC “Bukan Cuma Ayam” yang ternyata kurang berhasil menarik minat konsumen, karena dalam benak konsumen yang tertanam kuat adalah brand KFC yang gerainya telah tersebar di berbagai belahan dunia.
2. Over positioning. Berbanding terbalik dengan kesalahan yang pertama, yang dimaksudkan dengan over positioning adalah menanamkan brand produk terlalu tinggi di dalam benak konsumen, sehingga mereka beranggapan bahwa harga jual yang ditawarkan pastinya kurang terjangkau semua kalangan.
3. Confused positioning. Kesalahan yang ketiga yaitu membuat pelanggan bingung dengan citra brand yang terlalu banyak klaim ataupun adanya perubahan brand produk yang terlalu sering. Contohnya saja seperti strategi pemasaran produk keripik pedas maicih yang sekarang ini pecah menjadi dua kubu dan sama-sama mengusung nama maicih namun menggunakan gambar atau logo yang berbeda. Strategi seperti ini ternyata kurang efektif, karena hanya akan membuat pelanggan bingung dan lambat laun kepercayaan mereka bisa menurun. 
4. Doubtful positioning. Dalam kasus ini konsumen sulit untuk mempercayai klaim sebuah brand, kaitannya dengan fitur suatu produk, harga atau manufakturnya. Contohnya saja seperti strategi pemasaran sebuah perusahaan yang mengklaim produknya memiliki kualitas paling bagus, biasanya malah diragukan para konsumen karena mereka takut hanya termakan promosi.

Bisni Jasa Pendidikan

0 komentar

CARE AND SHARE!


CARE AND SHARE adalah sebuah bisnis lembaga bimbingan konseling untuk anak-anak yang bermasalah. Disini para orang tua yang mempunyai anak yang bermasalah mulai dari masalah yang internal maupun eksternal dapat diajak dan dibawa ketempat ini. Pendekatan yang dilakukan dalam segmentasi pasar adalah dengan cara Differentiated Marketing (Pemasaran beranekaragam) karena pemasarannya tidak menuju pada satu arah penjualan. Sasaran penjualannya adalah pada tingkat pendidikan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) kelas 4-6, Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 7-9, hingga Sekolah  Menengah Atas (SMA) kelas 10-12. Pada tingkat SD hanya diambil dari kelas 4-6 karena siswa sekolah dasar kelas 1-3 masih belum menemukan masalah dalam belaja, mereka masih asik dan sangat gemar dalam belajar.

CARE AND SHARE memberi solusi dalam masalah belajar siswa, bagaimana baiknya mereka belajar, berkomunikasi dengan teman dan guru disekolah supaya ada timbal balik yang bagus antara murid dan guru.

Segmentasi Pasar dan Penetapan

1 komentar

PERTEMUAN KE-4 'Manajemen Pemasaran Jasa'
"Segmentasi Pasar dan Penetapan"




Jakarta, 4 Maret 2013 Pukul 13.30 perkuliahan manajemen pemasaran jasa pertemuan ke-4 dimulai. Pada pertemuan kali ini yang akan menjelaskan materi 'Segmentasi Pasar dan Penetapan' adalah kelompok 2, yang terdiri dari 4 orang, yaitu Syifa Chaerunis, Pratama Dhanti, Yohanes Andre, dan Vera Latifah. Berikut sekilas paparannya.
Segmentasi pasar merupakan upaya untuk mengidentifikasi kelompok konsumen dengan cara mengelompokkan konsumen ke dalam kelompok-kelompok yang kebutuhan dan keinginannya serupa. Pengelompokan yang dilakukan dapat menggunakan basis yang berbeda, seperti faktor demografis, geografis, faktor demografis pribadi, faktor psikografis dan keperilakuan. Konsep tentang segmentasi pasar berkaitan dengan pembedaan produk dalam hal kesamaan pasar sasarannya meskipun fokus kedua konsep tersebut berbeda.

Upaya untuk mensegmentasikan pasar akan menciptakan kelompok-kelompok pasar yang memiliki karakteristik berbeda. Upaya tersebut harus diikuti dengan upaya untuk menentukan pasar sasaran di antara segmen-segmen pasar yang telah diidentifikasi. Untuk itu, lima persyaratan harus dipenuhi, yaitu bahwa segmen pasar tersebut dapat diukur, dapat dimasuki, cukup besar, dapat dibedakan, dan dapat ditindaklanjuti. Adapun strategi yang dapat ditempuh untuk menentukan pasar sasaran adalah undifferentiated marketing, differentiated marketing dan concentrated marketing. Tiga macam pola preferensi pasar dapat dijadikan ancangan untuk memposisikan produk-produk perusahaan ke pasar sasaran yang diinginkan. Strategi yang ditempuh dalam pemosisian produk ini antara lain adalah strategi pemosisian kembali dan strategi perluasan merek.

Paparan kelompok 2 selesai, tanpa ada sesi tanya-jawab, melainkan dosen kami Pak Amril lah yang menunjuk mahasiswa yang tidak memperhatikan jalannya presentasi kelompok 2 untuk menjelaskan kembali apa itu "segmentasi pasar" dan "target pasar" kepada kedua mahasiswa yang berbeda. Setelah itu dosen kami menjelaskan perbedaan antara Segmen dan Target, yang dimana perbedaannya adalah Segmen = Pemilahan sedangkan Target = Pemilihan.

VIVI YUSDIKASARI
1445225201
MP NONREG 2011

Perbedaan Segmentasi Psikografis dan Perilaku

0 komentar



Perbedaan Segmentasi Psikografis dan Perilaku

Istilah psikografis memiliki ide yang menggambarkan (grafik) faktor-faktor psikologis (psycho) yang membentuk konsumen (Mowen, 2002:283). Namun dalam prakteknya psikografis dipergunakan untuk mengukur gaya hidup konsumen dengan menganalisis aktivitas, minat dan opini. Segmentasi psikografis biasanya dipakai untuk melakukan riset kepada konsumen, yang nantinya akan membantu perusahaan mencapai tujuan serta memahami yang konsumen inginkan seperti bagaimana  produk yang akan dipasarkan, bagaimana kemasannya, dan bagaimana cara pemasarannya.
Perilaku merupakan bagian didalam psikografis, karena perilaku adalah kepribadian konsumen. Konsep gaya hidup konsumen berbeda dengan kepribadian. Gaya hidup konsumen memperlihatkan bagaimana mereka membelanjakan uang mereka, bagaimana mereka menghabiskan waktu mereka, sedangkan kepribadian yang menggambarkan konsumen lebih internal, yaitu : karakteristik pola berpikir, perasaan, dan memandang konsumen.
Gaya hidup dan kepribadian hubungannya sangat erat. Konsumen yang kepribadiannya dikategorikan berisiko rendah tidak mungkin memiliki gaya hidup seperti berspekulasi di pasar modal. Akan tetapi, jika dihubungkan dengan setiap diri pribadi gaya hidup dan kepribadian perlu dibedakan dengan dua alasan penting.
( 1)  Secara konseptual: Kepribadian merujuk pada karakteristik internal seseorang, sedangkan gaya hidup merujuk pada manifestasi eksternal dari karakteristik tersebut atau bagaimana seseorang hidup. Walaupun kedua konsep ini menguraikan individu, namun keduanya menguraikan aspek individu yang berbeda.
( 2)  Secara manajerial: Beberapa penulis telah merekomendasikan bahwa manajer pemasaran yang secara bertahap harus mensegmen pasar dengan pertama-tama mengindentifikasi segmen gaya hidup dan kemudian menganalisis segmen ini pada kepribadian yang berbeda.

   VIVI YUSDIKASARI
   1445115201
   MANAJEMEN PENDIDIKAN NONREG 2011

Analisis Lingkungan Pasar

3 komentar


PERTEMUAN KE-3 'Manajemen Pemasaran Jasa'
"Analisis Lingkungan Pasar"

Pada pertemuan ke-3 perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan hari Senin, 18 Februari 2013 sudah dimulai presentasi individu perkelompok, saat itu yang mempresentasikan pertama kali adalah kelompok 1 yang terdiri dari 3 orang, yaitu M. Ilham, Andika Puji Purnomo dan Elan Suherlan. Kelompok pertama ini mendapatkan materi tentang 'Analisis Lingkungan Pasar', dan berikut penjelasannya.

Lingkungan  pemasaran  adalah  tempat di  mana  perusahaan harus memulai  usahanya  dalam mencari berbagai peluang  dan memonitor ancaman-ancamannya.
Lingkungan  pemasaran  terdiri dari   semua pelaku dan kekuatan yang mempengaruhi kemampuan perusahaan  untuk melakukan  transaksi  secara efektif dengan pasar  sasaran. 
Dengan mempelajari lingkungan pasar, perusahaan dapat menyesuaikan strategi perusahaan untuk memenuhi tantangan dan peluang pasar yang baru. Jika konsumen merasa puas dengan produk yang mereka gunakan, mereka bisa saja jadi pelanggan dari perusahaan tersebut. Apalagi jika kualitas serta harga yang perusahaan tetapkan dapat dijangkau dengan konsumen. Dalam menjalankan sebuah perusahaan pemasaran, kita juga harus memperhatikan beberapa aspek tentang bagaimana supaya perusahaan bisa berjalan dalam jangka panjang serta tidak merugikan perusahaan itu sendiri.

Lingkungan pemasaran dibagi menjadi dua bagian, yaitu Lingkungan Mikro dan Lingkungan Makro. Apa yang membuat lingkungan pemasaran dibedakan menjadi dua adalah pemasaran mempunyai strategi yang berada didalam perusahan maupun diluar perusahaan. Ruang lingkup Lingkungan Mikro yang berada dalam lingkungan perusahaan berperan dalam membuat strategi perusahaan agar produk yang akan mereka hasilkan dapat memuaskan pelanggan, lingkungan mikro sendiri terdiri dari: perusahaan; pemasok; perantara pemasaran; pasar pelanggan; pesaing dan masyarakat. Sedangkan Lingkungan Makro merupakan cangkupan yang lebih luas dari mikro sendiri, dan makro mempunyai tingkat sosialitas yang lebih besar karena teridiri dari lingkungan demografis; lingkungan alam; lingkungan teknologi; lingkungan ekonomi; lingkungan politik; lingkungan budaya.

Setiap bagian dari lingkungan mikro mempunyai tugas tersendiri dalam mengerjakan dan melaksanakannya, seperti:
Pemasok, Pemasok menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasanya. Masalah pemasok sangat mempengaruhi pemasaran karena apabila pemasok masalah akan mengurangi penjualan perusahaan dan mengurangi nilai kepuasan pelanggan.
Penyalur, membantu perusahaan mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan produknya ke pembeli akhir. Penyalur meliputi agen jasa pemasaran, dan perantara keuangan.
Pesaing, perusahaan yang berhasil adalah yang mampu mempertahankan pelanggannya dengan cara beragam supaya tidak kalah dengan pesaing.
Konsumen, Perusahaan harus mempelajari lima jenis pasar pelanggan secara lebih dekat:
  • Pasar Konsumen terdiri dari perorangan dan keluarga yang membelibarang dan jasa untuk konsumsi pribadi.
  • Pasar Bisnis membeli barang dan jasa untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk digunakan dalam proses produksi perusahaan.
  • Pasar Penjual Perantara membeli barang dan jasa untuk dijual kembali demi mendapatkan laba.
  • Pasar Pemerintah terdiri dari badan-badan pemerintah yang membeli barang dan jasa untuk menghasilkan pelayanan umum.
  • Pasar Internasional terdiri dari para pembeli di negara lain, termasuk konsumen, produsen, penjual perantara, dan pemerintah.
Yang termasuk ke dalam lingkungan internal dalam pemasaran diantaranya;
1. Manusia, merupakan komponen utama dalam internal yang memiliki kaitan:
Kompetensi, kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan pekerjaan
  Placement, penempatan yang tepat akan mempengaruhi kinerja pegawai, harus  sesuai dengan keinginan dan kemampuannya. “Right man in Right place.
Promotion, peningkatan dimana adanya keinginan untuk meningkatkan jabatan yang biasanya disebut promotion dalam dunia kerja.
2.   Kebijakan, yang menggambarkan visi dan misi yang akan dicapai serta digunakan
  Visi dan misi disetiap organisasi berbeda, kerena setiap organisasi memiliki cara serta pencapaian dalam mencapai tujuan.
  Aturan, setiap organisasi memiliki aturan yang berbeda dimana didalam sebuah organisasi dalam aturannya itu terdapat suatu hal yang boleh dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan.
Target, tujuan atau target merupakan bagian yang sangat penting yang akan dicapai oleh organisasi tersebut.
3. Kepemimpinan, setiap pemimpin memiliki cara yang berbeda dalam memimpin begitu juga dengan cara pencapaian tujan yang diharapkan.
Sentralistik, Ada yang bersifat sentralistik dimana kepemimpinan tersebut berpusat pada pemimpin itu sendiri.
Demokratis, gaya pemimpin yang apabila ingin mengambil sebuah keputusan ia mendengar segala aspirasi sari bawahannya.
Lepas tangan, yang mengalihkan pekerjaannya pada tingkat dibawahnya.
Orientasi pada tugas, pemimpin tidak memberikan feedback (umpan balik). Yang terpenting bawahan bekerja sesuai yang diinginkannya.
Orientasi pada orang, memberdayakan SDM agar bawahannya merasa nyaman.
4. Reward Sistem, pekerja itu penting untuk mendapatkan reward, selain berfungsi untuk meningkatkan semangat kerja. Ada 2 jenis reward yang diberikan;
Material : berupa materi seperti gaji atau tunjangan atau bonus.
Non material : berupa pujian dan respon yang baik dari apa yang telah dilakukan oleh pekerjanya itu sendiri.
Jika tadi diatas sudah saya jelaskan tentang tugas-tugas Lingkungan Mikro sekarang saya akan menjelaskan Lingkungan Makro.
Lingkungan Demografis, mencakup masyarakat sekitar lingkungan perusahaan, karena masyarakatlah yang anak menciptakan pasar bagi perusahaan tersebut.
Lingkungan Ekonomis, faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen. Suatu daerah mempunyai tingkat dan distribusi pendapatan yang sangat beragam.
Lingkungan Alam, potensi letak sebuah perusahaan dari bahan bakunya sehingga dapat memperkecil anggaran harga jual. Jika kita mempunyai perusahaan tambang batu bara daerah pegunungan, tidak mungkin kita membuat pabriknya di tengah kota karena bisa terjadi pemborosan tranportasi serta melonjaknya harga jual.
Lingkungan Teknologi, ada yang positif dan negatif dalam penerapannya karena teknologi yang semakin canggih dan pengerjaannya pun sekarang banyak yang menggunakan robot, selain bisa efektif waktu teknologipun bisa menaikkan target produksi perharinya. Disamping itu ada sisi negatifnya karena tidak dimanfaatkannya sumber daya manusia yang masih ada di luar sana. 
Lingkungan Budaya, manusia tumbuh dalam masyarakat tertentu yang membentuk keyakinan dan nilai dasarnya. Karakteristik budaya yang mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran adalah: Keteguhan pada nilai-nilai budaya dan perubahan dalam nilai budaya sekunder.

Setelah pemaparan semua individu dalam kelompok 1 selesai, kami para mahasiswa yang memperhatikan jalannya presentasi diberi kesempatan bertanya ataupun menambahkan penjelasan. Presentasi dan sesi tanya-jawab pun selesai, lalu dosen kami Pak Amril menjelaskan dan menambahkan lagi yang sudah di paparkan oleh kelompok 1.

VIVI YUSDIKASARI
1445115201
MANAJEMEN PENDIDIKAN NONREG 2011

 
Kumpulan Tugas Kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan © 2012 | Designed by Meingames and Bubble shooter